TULUNGAGUNG – Di tengah panen karya murid TK Al Isyroq Bangoan, sepuluh murid TK kecil mahir menjawab pertanyaan nahwu shorof dari ustadzahnya. Saat penampilan nahwu shorof suasana akhirus sannah Sabtu, 8 Juni di halaman Sekolah Al Isyroq semakin meriah, akrab, hormonis dan penuh khidmad.
Direktur LPI Al Isyroq Bangoan, DR. Ratna Retnawati Firmansyah dalam keterangannya bahwa para murid TK kecil diajari nahwu shorof dengan tujuan semua murid mampu membaca kitab gundul jika tamat SD Al Isyroq.
“Metode yang dipakai adalah Metode Al Arbain Finnahwi Wash Shorfi karya KH. Muharror Hudlori dari Pesantren Al Mubarok Demak. Kita programkan sejak usia emas, usia TK kecil agar murid melek kitab gundul setelah tamat SD. Jika murid TK sudah hafal nahwu shorof maka di SD akan dilanjutkan praktek membaca kitab. Sistemnya klasikal dan sorogan,” ujarnya.
Pendiri PAUD, TK, SD Al Isyroq, Ratna menjelaskan dalam sambutannya bahwa visi sekolah Al Isyroq adalah profesional dan berkwalitas dengan budi pekerti.
“Murid Indonesia membutuhkan sosok guru yang profesional. Maka di Sekolah Al Isyroq selalu ada inovasi pembelajar. Dan sekaligus dibaringi pembentukan karakter murid yang jujur, berakhlakul karimah memiliki kemampuan diniyah yang bagus,” ujarnya.
Dalam menutup keterangan, Ratna menuturkan bahwa biaya pendidikan di Sekolah Al Isyroq sangat murah. Semua kalangan dapat membiayai karena memang Sekolah Al Isyroq untuk berkhidmad dan dakwah.
“Mohon do’a restu dapat sabar dan istiqomah serta mohon dukungan semua pihak,” tutup doktor Bahasa Inggris tersebut.
(Red)