BANTEN,-Seratus hari program khusus Presiden Prabowo Subianto yang dinanti masyarakat adalah pemberantasan judi online memiskinkan rakyat, peredaran narkoba yang mengancam kelangsungan generasi mendatang, penyelundupan yang liar yang diiringi oleh impor berbagai produk hingga bahan pangan serta budaya korupsi yang semakin merajalela.
Seusai semua soal tersebut diatas, rakyat ingin segera adanya perbaikan nyata dari kondisi ekonomi Indonesia yang parah membuat rakyat jadi bertambah sengsara. Pembenahan ekonomi Indonesia ini untuk mengatasi semua bentuk usaha yang tersendat atau bahkan sedang macet, nyaris tidak bergerak. Karena itu, segala bentuk upaya yang dapat dilakukan hendaknya segera dilaksanakan, utamanya yang mampu mendorong bergeraknya ekonomi secara menyeluruh, mulai dari usaha membuka lapangan kerja baru, memberi subsidi berbagai usaha produktif dan menciptakan akses kemudahan dalam mempercepat proses usaha bagi rakyat.
Yang tidak kalah penting tentu saja mengupayakan tidak terjadinya gelombang PHK yang semakin memperkeruh dan mempersulit semua bidang usaha yang sudah ada, karena korban dari para pekerja yang terkena PHK ikut berdesakan di semua celah dan kesempatan bagi mereka yang sebelumnya tidak memiliki pekerjaan.
Harapan terhadap semua bentuk usaha dan peran serta masyarakat dalam membangun — termasuk menjaga program kerja dan hasil kerja yang telah dihasilkan oleh pemerintah, tidak kalah penting untuk mendapat perhatian dari pemerintah. semua potensi yang mempunyai peluang untuk dikembangkan — seperti obyek wisata budaya dan ziarah spiritual — patut dibuka dan dikembangkan sehingga dapat memberi nilai tambah bukan hanya sebatas materi semata, tapi juga juga nilai-nilai yang bisa ikut meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Inisiatif yang kreatif dari seluruh anak bangsa Indonesia untuk memajukan ilmu, pengetahuan dan teknologi serta kesenian perlu didukung untuk ikut mendukung terbangunnya peradaban manusia baru di Indonesia pada abad milenial sekarang ini untuk hadir dan tegar dalam pergaulan global bersama bangsa-bangsa lain di dunia. Bagi lembaga swadaya masyarakat yang kreatif dan inovatif untuk ikut mengembangkan kemajuan bangsa dan negara Indonesia sewajarnya dapat didukung dan diberi bantuan yang nyata, agar tidak menjadi kontra produktif dalam pembangunan bangsa dan negara yang berkelanjutan.
Berbagai gebrakan yang telah dikakukan Presiden Prabowo Subianto — dengan mewarisi peninggalan masa lalu yang telah rusak — sungguh meyakinkan mampu diatasi dan mendapat jalan keluar yang baik dan tepat, tanpa harus terganggu oleh beban masa silam yang cukup berat itu. Langkah-langkah nyata yang mulai dilakukan oleh Kabinet Merah Putih dalam kendali penuh Prabowo Subianto, patut dijaga bersama segenap elemen masyarakat secara kritis dan brilian untuk terus memberi masukan yang positif, kreatif dan inventif guna kejayaan bangsa dan negara Indonesia — satu abad — mengusung cita-cita luhur kemerdekaan yang mengutamakan untuk mengatasi masalah fakir miskin dan anak terlantar serta hasrat untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dalam arti luas. Yaitu, berdaulat dalam politik, mandiri secara ekonomi dan berkepribadian luhur dalam budaya untuk memasuki peradaban manusia baru di dunia.
Oleh karena itu, ilmu, pengetahuan dan teknologi serta budaya dan agama harus konsisten terjaga dan dikembangkan selaras dengan kemajuan jaman yang tak boleh abai pada etika, moral serta akhlak mulia manusia Indonesia yang memiliki kekayaan warisan dari masa silam yang pernah berjaya dan selalu menjadi idaman warga masyarakat dunia. Kekayaan alam dan budaya suku bangsa Nusantara dalam keberagaman corak seni, bahasa dan agama serta tradisinya luhur, patut menghantar bangsa dan negara Indonesia — yang bermula dari Nusantara — kembali berkibar dan berjaya dibawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto yang memiliki trah Kesatria, Brahmana sekaligus Siwa dari Soemitro Djojohadikoesoemo. Karena memang — jika ditelisik — trah Prabowo Subianto terkait erat dengan Sultan Agung dari turunan yang ke-8 dan Kesultanan Yogyakarta dari Sultan Hamengku Buwono ke-I.
Ayah dari Raden Mas Margono Djojohadikoesoemo ,—kakeknya Prabowo Subianto — adalah keturunan dari Kartoatmojo yang menikah dengan Raden Ajeng Djojoatmojo, keturunan ke-4 dari Sri Sultan Hamengku Buwono I. Lalu Raden Mas Margono memiliki seorang putra bernama Soemitro Djojohadikoesoemo, ayah dari Prabowo Subianto dengan tiga saudaranya.
Agaknya, atas dasar trah dan reputasi militer yang dimiliki Prabowo Subianto, sosoknya sungguh meyakinkan tidak akan gegabah menjalankan pemerintahan Indonesia yang kini berada sepenuhnya dalam kebijakan yang akan dia lakukan. Minimal mulai dari nama besar kakeknya — Margono yang cukup besar jasanya bagi Indonesia — dan ayahnya, begawan ekonom, Prof. Soemitro Djojohadikoesoemo serta kedua pamannya yang gugur dalam memperjuangkan kemerdekaan bangsa Indonesia — tidaklah mungkin hendak dia pertaruhkan begitu saja. Sebab baginya pastilah marwah keluarga tidak harus diabaikan untuk mengurus bangsa dan negara Indonesia yang menjadi harapan dari 272 juta rakyat yang ada.
(Red)