Ganeshaabadi.com – Sidang isbat Pemerintah RI untuk penentuan awal Syawal dilaksanakan Kamis (20/04/2023). Semua yang melaksanakan rukyat gagal maka diputuskan hari Raya Iedul Fitri 1444 H Sabtu (22/04/2023). Apakah melalui sidang isbat dapat menjadi sarana persatuan kaum muslimin dalam penentuan ibadah hari raya? Nur Kholis dari Ganeshaabadi.com berhasil menghubungi sekretariat IPHI Jawa Timur.
Sekretaris IPHI Jawa Timur, KH Imam Mawardi Ridlwan memaparkan bahwa Pemerintah RI sudah berpuluh tahun mengupayakan kebersamaan dan persatuan dalam menentukan ibadah-ibadah yang terkait bulan Qomariyah. Pemerintah meminta fatwa MUI terkait hal tersebut. Dan telah keluar fatwa MUI no 2 tahun 2004.
“Sebenarnya sudah ada upaya yang demokratis dan harmonis untuk menentukan awal Ramadhan, awal Syawal dan 10 Dzulhijjah dari Pemerintah RI. Pemerintah meminta MUI agar diberi solusi. Fatwa MUI no 2 tahun 2004 memaparkan bahwa penentuan awal Ramadhan, awal Syawal dan 10 Dzulhijjah dengan menggunakan dua metode yaitu metode hisab dan rukyat. Jika kita membaca hasil fatwa tersebut ada kepraktisan dan kemudahan. Kita yang awam ilmu falak, ilmu hisab atau ilmu astronomi tinggal mengikuti hasil sidang isbat saja,” papar Kyai Imam.
Lebih lanjut Kyai Imam menyampaikan bahwa yang dipahami baik itu yang menggunakan metode hisab atau rukyat berdasarkan pada riwayat hadits dari Sayyidina Abu Hurairah. Beliau menyampaikan bahwa Baginda Nabi Sayyidina Muhammad shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
صوموا لرؤيته وأفطروا لرؤيته، فإن غبي عليكم فأكملوا عدة شعبان ثلاثين يوما
Maknanya kurang lebih, berpuasalah kalian jika kalian telah melihat hilal Ramadhan dan kalian berhentilah berpuasa jika telah melihat hilal bulan Syawal. Jika hilal tertutup bagimu maka genapkanlah bulan syakban menjadi 30 hari,” (HR. Imam Bukhari dan Imam Muslim). Dasar di atas sejalan dengan riwayat dari Sayyidina Ibnu Umar Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
لا تصوموا حتى تروا الهلال ولا تفطروا حتى تروه، فإن غم عليكم فاقدروا له
Maknanya kurang lebih janganlah kalian berpuasa sehingga kalian melihat hilal Romadhon dan janganlah kalian berhenti berpuasa sehingga kamu melihat hilal Syawal. Jika hilal tertutup bagimu maka sempurnakan hitungan bulan.
Para ulama dan cendekia telah mengeluarkan kemampuan ilmunya dan berkesimpulan masing-masing maka kehadiran pemerintah melalui sidang isbat menjadi solusi persatuan bangsa. Tentu saja dibutuhkan para ulama’ dan cendekia legowo untuk berkumpul bersama yang dikoordinasi oleh pemerintah agar ada kesatuan pandangan. Semua pihak berperan untuk mewujudkan persatuan bangsa.
(Red)