Ganeshaabadi.com – Pendidikan Islam akan berkualitas jika para murid memiliki kompetensi disiplin, Apa itu disiplin? yaitu harus mempelajari ilmu nahwu dan shorof. Disiplin ilmu tersebut terkait tata bahasa.
Pada umumnya untuk menguasai disiplin, yaitu mempelajari ilmu nahwu & shorof, dan untuk mempelajari ilmu nahwu dan shorof itu membutuhkan waktu yang sangat lama, minimal dua tahun bahkan lebih dari dua tahun. Karna para murid selalu mendapatkan kendala atau kesulitan.
Mendapatkan realita yang demikian maka para ahli nahwu dan shorof membuat metode pembelajaran nahwu shorof agar mudah dipelajarinya, Salah satu metode yang saat ini diajarkan dalam diklat di LPI Al Azhaar Bandung Tulungagung adalah Metode Al Arbain.
Apa dan bagaimana itu Metode Al Arbain? Salah satu pendiri Lembaga Pendidikan Islam (LPI) Al Azhaar Bandung, KH Imam Mawardi Ridlwan memaparkan bahwa metode tersebut karya besar ulama’ muda dari Demak Jawa Tengah,
Yaitu Kyai Muharror Khudlori. Metode Al Arbain termasuk metode yang sangat praktis sehingga dapat memudahkan belajar ilmu nahwu, shorof dan lughoh.
Kyai Muharror Khudlori dari Pondok Pesantren Al Mubarok Al Arbain Tlogorejo Wonosalam Demak menyusun Metode Al Arbain dengan tujuan agar masyarakat dapat mudah membaca kitab kuning (baca kitab gundul). Karena Metode Arbain sebagai sarana memudahkan membaca kitab gundul.
Direktur Utama LPI Al Azhaar Bandung, Kyai Rohmad Zaini memaparkan bahwa para guru bersemangat prima mendalami dan menguasai Metode Al Arbain. Karena itu diadakan Diklat Metode Al Arbain bertempat di LPI Al Azhaar Bandung Komplek Masjid Baitul Khoir.
Diklat Metode Al Arbain didatangkan langsung dari pengurus bagian pendidikan Pondok Pesantren Al Mubarok Wonosalam Demak Jawa Tengah, Gus Muhammad Abu Amid.
“Penguasaan ilmu nahwu, shorof dan lughoh bagi para guru di LPI Al Azhaar Bandung merupakan kewajiban yang harus diupayakan secara sungguh-sungguh. Upaya mewujudkan hal tersebut maka LPI Al Azhaar Bandung menyelenggarakan Diklat Metode Al Arbain.
Tujuan utama untuk memberi bekal para guru. Setelah para guru mahir, maka Metode Al Arbain akan diterapkan di LPI Al Azhaar Bandung.
Karena itu para guru meminta pemateri, Gus Muh membuat group WA untuk proses bimbingan online selepas diklat,” harap Kyai Rohmad.
Sementara itu Direktur Pelaksana LPI Al Azhaar Bandung, Ustadz Muhaimin menegaskan bahwa Diklat Metode Al Arbain untuk membangkitkan semangat paran guru-guru Al Azhaar Masjid Baitul Khoir Bandung untuk menguasai ilmu pengetahuan nahwu, shorof dan lughoh.
“LPI Al Azhaar Masjid Baitul Khoir Bandung menyelenggarakan Diklat Metode Al Arbain karena kebutuhan yang harus dipenuhi.
Tujuan pertama adalah para guru agar menyenangi Bahasa Arab.
Yang kedua agar para guru mampu membaca, menulis dan menerjamahakan tulisan Arab,
Ketiga adalah agar para guru memiliki kemampuan mengajar pelajaran Bahasa Arab dengan baik, mudah dan menyenangkan,
dan yang terakhir upaya untuk mampu membaca tulisan makno Gandul,” papar Muhaimin.
Perlu diketahui bahwa nara sumber Diklat Metode Al Arbain saat ini masih duduk di bangku kelas dua SLTA. Selama diklat sepekan, beliau menjadi nara sumber tunggal.
(Red)