Banyuwangi – Pembangunan sumber daya manusia (SDM) kembali mendapat perhatian serius dari Pemerintah Kabupaten Banyuwangi. Hal ini tampak dalam kunjungan Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, ke Sekolah Rakyat Terintegrasi (SRT) 2 Banyuwangi yang berlokasi di Desa Licin, (12/9/2025)
Momen penuh haru mewarnai kunjungan tersebut ketika Bupati Ipuk memeluk erat Naura, siswi kelas I SD berusia enam tahun yang tinggal di asrama sekolah. Tangis bocah itu pecah ketika memanggil ibunya dengan lirih, hingga membuat suasana semakin emosional. Ipuk yang turut larut dalam tangisan mencoba menenangkan Naura sembari memberikan pelukan hangat.
Suasana semakin menggetarkan hati saat paduan suara siswa SMP dan SMA Sekolah Rakyat melantunkan lagu “Ibu” yang populer dinyanyikan Haddad Alwi. Tidak sedikit tamu undangan maupun pejabat yang hadir turut menitikan air mata dalam momen tersebut.
Di hadapan para siswa, Bupati Ipuk memberikan motivasi agar tetap semangat menempuh pendidikan. “Sekolah ini adalah bekal masa depan. Kami paham kalian merindukan keluarga, namun apa yang kalian jalani hari ini adalah ikhtiar menuju masa depan yang lebih baik. Pemerintah akan terus mendampingi kalian,” tegasnya.
Saat ini, Sekolah Rakyat Banyuwangi menampung 125 siswa dari berbagai jenjang, yakni 25 siswa SD, 50 siswa SMP, dan 50 siswa SMA. Seluruh kebutuhan pendidikan, termasuk fasilitas asrama dan makan, ditanggung penuh oleh Pemkab Banyuwangi sebagai bentuk komitmen meringankan beban keluarga tidak mampu.
Dalam kunjungan tersebut, Ipuk didampingi Kapolresta Banyuwangi, Kombes Pol Rama Samtama Putra, serta jajaran pejabat Pemkab. Kapolresta Rama menyampaikan dukungannya terhadap semangat belajar para siswa. “Mereka luar biasa. Walaupun jauh dari keluarga, semangat belajar tidak surut. Polresta Banyuwangi siap mendukung agar tercipta lingkungan pendidikan yang aman, nyaman, dan kondusif,” ujarnya.
Kehadiran sekolah ini mendapat sambutan positif dari para siswa. Hasyiela Zahra, siswi SMA kelas 10, mengaku bersyukur bisa menjadi bagian dari SRT. “Di sini kami merasa seperti punya keluarga baru. Semua kebutuhan pendidikan dan kehidupan sehari-hari tercukupi, jadi kami bisa fokus belajar,” ungkapnya penuh semangat.
Program Sekolah Rakyat Terintegrasi menjadi bukti nyata bahwa Banyuwangi tidak hanya fokus pada pembangunan infrastruktur, tetapi juga menaruh perhatian besar terhadap pembangunan manusia sebagai aset daerah. Dengan pendekatan pendidikan berbasis asrama, Pemkab Banyuwangi berupaya mencetak generasi muda yang lebih tangguh, berkarakter, dan siap menghadapi tantangan masa depan.
(Red)