BANYUWANGI – Rencana pembongkaran depo tempat pembuangan sampah di Kelurahan Sobo kini menjadi sorotan utama aktivis muda Banyuwangi, Ari Bagus Pranata. Ia menilai kebijakan tersebut tidak efektif dan berpotensi menambah masalah. Keresahan warga sekitar depo dan petugas Pasukan Kuning, yang sebelumnya bergantung pada depo tersebut, semakin meningkat setelah penutupan depo beberapa bulan lalu.
“Setelah depo sampah ditutup, beberapa warga mengeluh,” ujar Ari, Kamis (19/09/2024).
Petugas Pasukan Kuning kini harus mencari alternatif pembuangan sampah ke lokasi yang lebih jauh, seperti Kelurahan Kertosari dan lahan kosong di daerah lain. Langkah ini memperpanjang jarak pembuangan dan menaikkan biaya operasional yang harus ditanggung petugas, memaksa beberapa warga berhenti menggunakan jasa mereka. Akibatnya, pendapatan petugas kebersihan juga menurun.
Lebih jauh, kebingungan di kalangan warga tentang lokasi pembuangan sampah yang baru menjadi masalah tambahan. Warga merasa pemerintah belum memberikan solusi yang jelas, menimbulkan kekhawatiran akan perilaku membuang sampah sembarangan, bahkan ke sungai. Hal ini berpotensi memperburuk kondisi lingkungan yang sudah ada.
Ari meminta pemerintah untuk meninjau kembali rencana pembongkaran depo sampah dan mencari solusi yang lebih efektif.
(Team/Red)