Surabaya – Di usia 66 tahun, Kris Mariyono, mantan reporter RRI Surabaya, kembali menunjukkan semangatnya dalam berkarya. Kamis sore (17/7/2025), Kris meluncurkan buku antologi puisi keduanya berjudul “Rona Rona Kehidupan” di Sanggar Alang-alang, Jalan Gunung Sari 24 Surabaya. Peluncuran ini sekaligus menjadi penanda hari ulang tahunnya yang ke-66.
Buku setebal 118 halaman tersebut memuat 66 puisi dan coretan Kris yang dibagi dalam empat bab: Rona Pribadi, Rona Sahabat, Rona Alam, dan Rona Kehidupan. Sejumlah tokoh memberikan pengantar dan testimoni dalam buku ini, di antaranya komedian Djadi Galajapo, wartawan senior Amang Mawardi, Ketua Yayasan 17 Agustus 1945 J. Subekti, budayawan Henry Nurcahyo, sastrawan Zoya Herawati, serta Prof. dr. Noerwati dan dr. Sundari dari komunitas Swayanaka.
Acara peluncuran buku turut dihadiri sekitar 20 anak jalanan binaan Sanggar Alang-alang, yang diasuh oleh Didiet HP, mantan reporter TVRI yang juga sahabat lama Kris. Hadir pula sejumlah tokoh seperti Pimred majalah Jaya Baya Widodo Basuki, Ita Nafsiah, Denting Kemuning, Arief Wong, dan dr. Sundari.
Pemilihan Sanggar Alang-alang sebagai lokasi peluncuran bukan tanpa alasan. Kris ingin memberikan motivasi langsung kepada anak-anak binaan untuk terus belajar dan berkarya. Selain itu, lokasi ini juga memiliki nilai historis dan emosional bagi Kris, karena bersahabat dekat dengan Didiet HP sejak masa kuliah di Akademi Wartawan Surabaya (kini Stikosa AWS).
“Judul antologi ini saya ambil dari program TVRI yang dulu dibesut Mas Didiet, Rona Rona. Lewat buku ini, saya ingin mengenang masa itu, sekaligus menyalakan semangat baru bersama teman-teman lama,” ujar Kris.
Didiet HP menyambut hangat kegiatan ini dan mengaku senang bisa kembali berjumpa dengan sahabat lamanya. “Semoga ini jadi motivasi bagi anak-anak sanggar dan menambah semangat saya sendiri,” ujarnya.
Kris Mariyono dikenal luas di kalangan jurnalis dan seniman sebagai pegiat literasi yang aktif di berbagai komunitas. Ia kini menjabat sebagai Ketua Komunitas Wartawan Usia Emas (Warumas), Ketua Komperta (Komunitas Perupa Delta), pembina KGPS (Komunitas Guru Penulis Sidoarjo), serta pengurus Komunitas Seni Budaya Brang Wetan dan Dewan Kesenian Sidoarjo (Dekesda). Ia juga rutin menulis di majalah Media PGRI.
(Redho)