Tulungagung – Mengajak ummat manusia ke jalan spiritualitas dan kesholihan sosial merupakan aktifitas dakwah. Dakwah sebagaimana yang ditegaskan di surat An Nahl 125 maka harus dengan cara yang arif bijaksana. Karena itulah Lembaga Dakwah (LD) PWNU Jawa Timur mencanangkan program unggulan Halaqoh Dakwah Islam Wasathiyah.
Kegiatan perdana digelar di Pesantren Al Azhaar Kedungwaru Tulungagung, Ahad (16/2/2025). Menurut Ketua LD PWNU Jawa Timur, DR, KH. Syukron Djazilan Badri bahwa dakwah itu perlu ramah dan kasih sayang. Inilah yang dimaksud dengan program Halaqoh Dakwah Islam Wasathiyah.
Lebih lanjut Abah Syukron menjelaskan bahwa Dakwah Islam Wasathiyah merupakan menjalankan dakwah yang mengutamakan prinsip-prinsip keseimbangan, toleransi, dan ramah.
“Halaqoh Dakwah Islam Wasathiyah LD PWNU Jawa Timur akan berjalan di setiap Korwil LD PWNU Jawa Timur. Pada kegiatan perdana digelar di Korwil Mataram 2 yang ditaruh di Pesantren Al Azhaar Kedungwaru Tulungagung. Tujuan kegiatan yang berkah ini untuk mewujudkan dakwah yang ramah agar tumbuh keharmonisan berbangsa dan bernegara,” ujar Abah Syukron.
Ketua LP Ma’arif PWNU Jawa Timur, Prof. DR. Masdar Hilmy, Ph.D yang sebagai nara sumber menegaskan bahwa kita telah didik, diajari oleh para salafush sholih agar kita berdakwah secara ramah tapi bukan mengembangkan Islam yang marah. Dakwah untuk membina bukan untuk menghina.
“Dakwah para wali songo menggunakan pendekatan dakwah Islam yang rahmatal lil alamin. Yaitu dakwah yang penuh kedamaian,” jelasnya
Halaqoh Dakwah Islam Wasathiyah LD PWNU Jawa Timur dihadiri 450 orang. Di antaranya utusan LD PCNU Kabupaten Tulungagung, LD PCNU Kabupaten Blitar, LD PCNU Kabupaten Trenggalek, LD PCNU Kabupaten Kediri, LD PCNU Kota Blitar, LD PCNU Kota Kediri, LD PCNU Kabupaten Nganjuk, PC Muslimat Tulungagung, para guru dan tokoh agama serta tokoh masyarakat.
Sekr
etaris LD PWNU Jawa Timur, DR. KH. Khoirul Anwar menjelaskan bahwa Halaqoh Dakwah Islam Wasathiyah LD PWNU Jawa Timur akan dilaksanakan di setiap kota dan kabupaten se-Jatim secara bergiliran.
(Red)