Empat Lawang, Sumatera Selatan – Tindak kekerasan yang diduga dilakukan oleh seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) berinisial JH dari Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Empat Lawang resmi dilaporkan ke Polsek Tebing Tinggi pada Jumat (10/01/2025). Korban, seorang wartawan bernama Joko, merasa dirugikan dan terancam akibat tindakan kekerasan tersebut.
“Saya merasa dirugikan oleh tindakan oknum ASN itu dan merasa terancam serta ketakutan. Oleh karena itu, saya hari ini melaporkan kejadian ini ke Polsek Tebing Tinggi,” ujar Joko. Ia berharap pihak kepolisian segera memproses kasus tersebut agar memberikan efek jera. “Saya sangat berharap Polsek Tebing Tinggi dapat menindaklanjuti kasus ini agar memberikan efek jera bagi ASN lainnya,” harapnya.
Kapolsek Tebing Tinggi, AKP Erlan, membenarkan adanya laporan tersebut. “Ya, benar, ada laporan masuk terkait kekerasan terhadap wartawan, dan kami akan menindaklanjutinya,” ungkap AKP Erlan.
Insiden kekerasan ini bermula setelah video pemberian gaji petugas kebersihan melalui pintu belakang viral di media sosial. Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Empat Lawang diduga memerintahkan oknum ASN berinisial E untuk mengancam dan memukul seorang wartawan dari wartapolri.com yang sedang menjalankan tugas peliputan.
Menurut Joko, kejadian tersebut berlangsung pada Selasa (07/01/2025) di Kantor Camat Tebing Tinggi. Saat itu, Joko sedang berbincang dengan Camat Tebing Tinggi, Sapardin Najoli, S.Sos, ketika tiba-tiba seorang oknum ASN berseragam dinas masuk dan langsung memukul bahunya dari belakang.
“Saya kaget dan spontan berdiri. Kemudian, oknum ASN itu mencengkeram leher saya dan menekan saya ke dinding. Kejadian ini disaksikan langsung oleh Camat Tebing Tinggi dan beberapa pegawai kantor lainnya,” jelas Joko.
Tak berhenti di situ, oknum ASN tersebut juga mengancam Joko. “Dia bilang, ‘Tunggu saja, pasti ketemu. Gara-gara viral, saya jadi kena panggil. Tunggu saja, pasti kutemui,’” ungkap Joko, yang mengaku semakin merasa terancam.
Camat Tebing Tinggi, Sapardin Najoli, membenarkan kejadian tersebut. “Sekitar pukul 09.00 WIB, saya sedang berbincang dengan Joko. Tiba-tiba, oknum E yang berseragam ASN datang. Awalnya saya kira dia ingin menemui saya,” jelas Sapardin.
Ia melanjutkan, “Dari arah samping, oknum E langsung memukul bahu Joko. Setelah itu, Joko berdiri, dan oknum E juga berdiri. Lalu, dia menekan dan mendorong Joko hingga tersandar ke dinding.”
Sapardin menambahkan, meskipun sempat dipisahkan, oknum E terlihat tidak puas dan keluar dari kantor camat sambil melontarkan kata-kata kasar.
Kasus ini tengah dalam proses penyelidikan Polsek Tebing Tinggi, dan masyarakat berharap pelaku mendapatkan sanksi tegas sesuai hukum yang berlaku.
(Erwin, Kaperwil Lubuklinggau, Musi Rawas)