Tuban, 14 Juni 2025 – Suasana haru dan khidmat menyelimuti Hall Utama Kampus Insan Kamil Tuban pagi itu. Sebanyak 76 santri kelas VI SD Islam Insan Kamil Tuban mengikuti prosesi Haflah Takhrij Angkatan ke-15 sebagai simbol telah rampungnya fase pendidikan dasar yang sarat nilai keislaman, karakter, dan kecintaan terhadap ilmu.
Acara ini tidak hanya menjadi ajang wisuda biasa, namun menjadi puncak selebrasi perjuangan para santri yang selama enam tahun telah menempuh proses pembelajaran dengan tekun, disiplin, dan berlandaskan nilai-nilai akhlakul karimah.
Kegiatan dimulai pukul 07.00 WIB dengan lantunan sholawat yang menggema, menyambut para tamu undangan yang terdiri dari wali santri, guru, pengurus yayasan, dan keluarga besar SD Islam Insan Kamil. Kepala Sekolah SD Islam Insan Kamil, Ustadzah Hima Rachmawati, S.Pd., membuka acara dengan sambutan inspiratif. Ia mengungkapkan rasa bangga dan haru atas capaian anak-anak didiknya.
“Mereka bukan hanya menyelesaikan kurikulum, tetapi juga telah menapaki jalan ilmu dengan hati yang bersih dan jiwa yang tangguh. Ini baru permulaan dari perjalanan mereka menuju cita-cita yang lebih tinggi,” ujarnya.
Senada dengan itu, Ketua Yayasan Insan Kamil Tuban, H. Erhamni, S.Pd.I., menekankan pentingnya kolaborasi antara sekolah dan orang tua dalam membentuk generasi tangguh, berakhlak mulia, dan siap menghadapi masa depan.
“Kebersamaan kita hari ini adalah bukti bahwa pendidikan bukan hanya tugas guru, tapi juga ikhtiar kolektif seluruh komponen umat,” tegasnya.
Pertunjukan Spesial: Wayang sebagai Refleksi Tekad
Yang menjadikan Haflah Takhrij tahun ini istimewa adalah penampilan dalang cilik, Ki Zuhdan, santri lulusan yang membawakan lakon “Sumpah Amukti Palapa”. Dalam lakon itu, digambarkan semangat Mahapatih Gajah Mada yang bersumpah untuk mempersatukan nusantara sebagai simbol bahwa santri Insan Kamil juga bersumpah untuk menjadi cahaya peradaban di manapun berada.
Pertunjukan ini mendapat tepuk tangan meriah karena sarat nilai sejarah, semangat nasionalisme, serta menjadi contoh konkret bagaimana pendidikan di Insan Kamil diramu secara kreatif dan kontekstual.
Prosesi Paling Mengharukan: Sungkeman Santri kepada Orang Tua
Prosesi sungkeman menjadi titik puncak emosi. Para santri bersimpuh, mencium tangan dan memeluk kedua orang tuanya sambil mengucap terima kasih. Banyak di antara mereka yang tak kuasa menahan tangis. Isak haru memenuhi ruangan, menyentuh hati setiap orang yang hadir.
“Kami hanya bisa berdoa, semoga langkah kecil ini kelak jadi jalan besar menuju keberkahan ilmu dan kehidupan,” ujar salah satu orang tua dengan mata berkaca-kaca.
Penghargaan dan Cinderamata Penuh Makna
Dalam acara tersebut, penghargaan khusus diberikan kepada santri-santri berprestasi, baik dalam bidang akademik, tahfidz, maupun kepemimpinan. Selain itu, seluruh santri mendapatkan cinderamata berupa paket literasi dan bibit tanaman—simbol bahwa mereka harus terus bertumbuh sebagai insan yang cerdas, peduli lingkungan, dan gemar membaca.
Support Penuh dari Orang Tua dan Guru
Tak kalah penting, acara ini juga menjadi bukti kuatnya sinergi antara sekolah dan wali santri. Dukungan penuh dari orang tua membuat Haflah Takhrij berjalan dengan megah dan berkesan. Area hall dipenuhi dari depan hingga belakang oleh wajah-wajah bangga yang menyaksikan buah hatinya melangkah ke jenjang pendidikan berikutnya.
Tema yang Menyentuh: Teruslah Menjadi Cahaya
Haflah Takhrij tahun ini mengusung tema: “Teruslah Menjadi Cahaya, Di Manapun Kau Berada.” Tema ini bukan sekadar semboyan, melainkan pesan moral yang dalam bahwa lulusan SD Islam Insan Kamil harus menjadi penerang, di sekolah barunya, di lingkungan, bahkan di masyarakat luas.
Acara ditutup dengan doa bersama dan dokumentasi kebersamaan yang mempererat ikatan antara guru, orang tua, dan siswa.
Haflah Takhrij Angkatan ke-15 SD Islam Insan Kamil Tuban bukan hanya seremoni kelulusan, melainkan manifestasi keberhasilan pendidikan yang menyentuh akal, jiwa, dan hati. Santri telah menuntaskan satu fase, dan kini bersiap menuju fase berikutnya sebagai generasi Rabbani—yang tidak hanya cerdas, tapi juga bertanggung jawab dan membawa kebermanfaatan.
Semoga cahaya yang telah menyala dari SD Islam Insan Kamil terus menyinari perjalanan para santri menuju masa depan yang penuh berkah dan kemuliaan.
(Red)