Tulungagung – Suasana pagi di Pesantren Al Azhaar Kedungwaru Tulungagung pada Sabtu (21/6/2025) menjadi meriah dengan kehadliran para orang tua murid dalam kegiatan Sarasehan Halal Food. Kegiatan dilaksanakan di Hall Utama Pesantren Al Azhaar Kedungwaru.
Dalam kegiatan yang sangat berkah, Kepala SPPG Kedungwaru Tulungagung, Sebrina Mahardika pada Sabtu (21/6) menjelaskan bahwa Bapak Presiden Prabowo Subianto telah mencanangkan program untuk para anak supaya sehat. Program Makan Bergizi Gratis (MBG) menjadi program prioritas yang harus dikawal oleh semua pihak. SPPG Kedungwaru Tulungagung telah melaksanakan mulai awal Januari 2025 dengan meliputi semua murid sekolah, anak balita, ibu hamil dan ibu menyusui.
Di tempat yang sama, ahli gizi SPPG Kedungwaru, Yeni Octaviani menjelaskan bahwa semua yang diolah di SPPG adalah halal dan thayyib. Semua yang dioleh segar. Karena itu program ini sangat penting untuk pertumbuhan anak kita.
Prof. Dr. Elfi Anis Saati, M.P., Guru Besar Teknologi Hasil Pertanian, dari Dewan Pakar ICMI Kota Malang, Kepala Pusat Halal Center Universitas Muhammadiyah Malang.
Menurut Prof. Elfi, konsep halal dan thayyib bukan hanya sekedar konsumsi tetapi harus ‘halal is ny life’, karena ini terkait kemuliaan dan keimanan sehingga ada kepatuhan. Halal sebagai pola hidup akan memberi manfaat universal bagi kesehatan pertumbuhan anak.
Beliau juga menjelaskan bahwa makanan yang halal thayyib tidak hanya bergizi, namun memberikan kemuliaan hidup dan ketenangan jiwa. Maka sebaiknya asupan harus halal thayyib agar mampu membentuk generasi yang cerdas dan sehat, dan mulia. Orang tua perlu sadar halal. Saat ini makanan kita sudah dijajah. Sebagaimana anjuran nabi agar kita memilih makanan yang terdekat. Itu dapat dimaknai kita harus memilih produk lokal. Karena Indonesia dianugerahi oleh berbagai sumber makanan yang halal dan thayyib. Halal itu harus dijadikan investasi keluarga.
Dalam penutup ia menjelaskan selain memilih makanan halal dan thayyib tetapi harus tidak ada pembullyan. Saat ini Indonesia membutuhkan generasi perubah. Yaitu generasi bertaubat. Yaitu generasi muda yang hatinya terkait masjid. Yaitu di mana saja selalu terikat dengan Alloh Ta’ala. Terikat dengan syariat Islam.
(Red)