Musi Rawas, 6 Oktober 2025 – Di tengah kebijakan efisiensi anggaran, Pemerintah Kabupaten Musi Rawas melalui Dinas PU Cipta Karya menggelontorkan dana hampir Rp4 miliar untuk proyek revitalisasi alun-alun di Taman Beregam. Besarnya nominal tersebut memantik kritik dari berbagai kalangan masyarakat yang mempertanyakan manfaat dan urgensi proyek tersebut.
Aktivis sosial Zainuri menilai proyek revitalisasi tersebut terkesan tidak tepat sasaran, terutama di saat masih banyak kebutuhan dasar masyarakat yang mendesak untuk dipenuhi.
“Revitalisasi alun-alun dengan anggaran hampir Rp4 miliar hanya untuk merehab kolam tentu patut dipertanyakan. Masih banyak pembangunan lain yang lebih dibutuhkan masyarakat, seperti perbaikan jalan rusak dan program bedah rumah. Jangan sampai proyek ini menjadi ajang bancakan oknum yang tidak bertanggung jawab,” tegas Zainuri, Senin (6/10/2025).
Senada dengan itu, aktivis sekaligus wartawan senior Ali Akbar Saukani juga menyampaikan pandangannya. Menurutnya, revitalisasi alun-alun tersebut bukanlah hal yang mendesak dan seharusnya pemerintah lebih memprioritaskan pembangunan yang berdampak langsung bagi masyarakat.
“Kalau melihat kondisi di lapangan, banyak sektor lain yang lebih penting untuk diperhatikan. Revitalisasi alun-alun bukan sesuatu yang mendesak, apalagi dengan anggaran sebesar itu,” ujar Ali, yang juga merupakan mantan calon legislatif dari Partai PAN.
Sementara itu, saat dikonfirmasi mengenai proyek tersebut, Kepala Dinas PU Cipta Karya Musi Rawas H. Oktaviano melalui salah satu Kabid di dinasnya, Can, belum memberikan keterangan detail terkait penggunaan anggaran tersebut.
“Saya saat ini sedang di luar kantor karena ada keluarga yang sedang terkena musibah meninggal dunia,” ujarnya singkat melalui sambungan telepon.
Proyek revitalisasi alun-alun Taman Beregam ini kini menjadi sorotan publik. Masyarakat berharap pemerintah daerah dapat lebih transparan dalam penggunaan anggaran serta memprioritaskan pembangunan yang benar-benar bermanfaat bagi warga.
(Erwin)